Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh😊
Bismillahirrahmanirrahim
Hallo sobat. Apakah sobat tau apa yang dimaksud Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif? Sobat semuanya pasti pernah menggunakan kalimat ini, entah itu dalam percakapan atau dalam tulisan. Tp mungkin sebagian tidak menyadari kalo yang sobat gunakan adalah kalimat pasif ataupun kalimat pasif. Oke biar kita lebih paham tentang kedua kalimat ini. Silahkan sobat pelajari penjelasan kami berikut ini.
Kalimat Aktif dan Pasif – Pengertian kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan. Ciri-ciri penting yang menandai kalimat aktif, predikat kalimat itu berupa kata kerja yang berawalan me(N)- dan ber-. Namun demikian, tidak sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai kedua imbuhan tersebut. Misalnya yang terjadi pada kata makan dan minum
Contoh kalimat aktif:
- Ayah membaca koran setiap hari.
- Ibu membeli susu di Indomaret.
Sedangkan, pengertian kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Ciri-ciri kalimat pasif ditandai oleh predikatnya yang berawalan di- atau ter-.
Contoh kalimat pasif:
- Koran dibaca oleh ayah setiap hari.
- Susu itu dibeli ibu di Indomaret.
Jenis-jenis kalimat aktif berdasarkan hubungan antara predikat dengan objeknya, dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu kalimat aktif transitif, kalimat aktif intransitif, kalimat aktif semitransitif, dan kalimat aktif dwitransitif.
Sedangkan, jenis-jenis kalimat pasif berdasarkan subjeknya, dibagi menjadi kalimat pasif transitif dan kalimat pasif intransitif. Berdasarkan predikatnya, dibagi menjadi kalimat pasif tindakan dan kalimat pasif keadaan.
Baca juga: Pengertian Kalimat Tunggal, Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Suhardi (dalam Sukini, 2010:90-91) berpendapat bahwa sebuah kalimat disebut kalimat aktif jika subjek kalimat merupakan pelaku perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Kalimat aktif hanya ada pada kalimat yang mempunyai predikat verba perbuatan/verba aktif ditandai oleh penggunakan kata kerja berafiks me(N)-, ber-, dan kata kerja aus (kata kerja tak berafiks).
Sedangkan, pengertian kalimat pasif adalah kalimat yang predikat diisi oleh verba pasif. Verba pasif adalah verba yang secara morfologis ditandai dengan penggunaan afiks di-, ter- atau pelaku orang I/II + pokok kata kerja, misalnya: dibawa, dibeli, terbawa, terbeli, terjatuh (Markhamah, 2011:79).
Ciri-ciri Kalimat Aktif
Setelah mengetahui pengertiannya, kita bisa menyimpulkan ciri-ciri kalimat aktif, yaitu sebagai berikut:
1. Predikatnya Cenderung Ditandai Kata Kerja Berafiks me(N)- ataupun ber-
Jika kalian masih kesulitan dalam membedakan subjek yang melakukan pekerjaan atau dikenai pekerjaan, kalian bisa menentukan kalimat aktif dari imbuhan yang membentuk predikatnya. Pada kalimat aktif, imbuhan me(N)- atau ber- cenderung mengikat predikat yang menggambarkan suatu pekerjaan dalam sebuah kalimat.
Contoh:
- Ayah memberi kakak motor baru sebagai hadiah.
- Anto berangkat ke sekolah menggunakan sepeda setiap harinya.
- Tauhid berangkat pagi hari ke Singapore.
- Ibu sedang memasak gulai di dapur.
- Lutfhi sedang mencuci sepeda di halaman.
- Dewi bertanya PR Bahasa Indonesia.
- Dian berpakaian kebaya di acara wisuda.
- Ibu bercocoktanam di kebun.
- Kami berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali.
- Ayah sedang membaca koran di teras.
- Doni meminjam buku tulis kepunyaanku tadi sore.
2. Predikatnya bisa berupa kata kerja Aus
Kata kerja Aus adalah kata kerja tak berafiks atau kata yang tidak perlu lagi mendapat imbuhan saat menjadi predikat. Beberapa contoh kata kerja aus, antara lain: tidur, makan, minum, tinggal, mandi, pulang dan duduk. Jika kata-kata tersebut ditambah imbuhan me- ataupun ber-, maka maknanya bisa berubah jauh.
Jadi, jika kalian mendapati sebuah kalimat yang mengandung kata-kata aus di bagian predikat, sudah pasti kalimat tersebut adalah kalimat aktif.
Contoh:
- Ia pergi ke Pekanbaru tadi malam.
- Aku dan teman-teman mandi di laut.
- Dono duduk di teras rumah.
- Aku ingin pulang saja.
- Jangan berisik, ayah sedang tidur.
Ciri-ciri Kalimat Pasif
Setelah mengetahui penjelasan tentang kalimat pasif, kita bisa menyimpulkan ciri-ciri kalimat pasif, yaitu sebagai berikut:
1. Predikatnya Cenderung Ditandai Kata Kerja Berafiks ter-, di- atau ke-an
Jika kalian mendapati kalimat yang bagian predikatnya dibubuhi ketiga imbuhan di atas, bisa dipastikan kalimat tersebut tergolong kalimat pasif. Hal ini dikarenakan ketiga afiks tersebut secara tidak langsung membuat subjek menjadi pihak yang dikenai pekerjaan.
Contoh
- Kakek dikunjungi oleh menantunya.
- Rumah sudah dibersihkan oleh kakak.
- Makanan sudah disajikan oleh pramusaji di meja makan.
- Anto tertarik dengan animasi itu.
- Para juri Indonesian Idol terpesona dengan penampilan peserta pertama.
- Permen itu tertelan oleh adik.
- Aku terjaga dari mimpi buruk.
- Aku kedinginan di ruang ber-AC.
- Pembobol Alfamart ketahuan oleh polisi.
- Anak-anak keasikan oleh permainan ML.
- Uangku terjatuh saat kami sibuk berbelanja di pasar bersama kakak.
- Doni ketagihan bermain game PUBG.
2. Memiliki Pronomina Persona yang bergabung dengan Predikat
Pengertian pronomina persona adalah kata ganti untuk merujuk orang pertama, kedua, maupun ketiga, yaitu ku-, mu-, kau-, ataupun -nya. Di dalam kalimat pronomina persona bisa merujuk pada posisi subjek maupun objek. Namun, jika letaknya bergabung dengan predikat, dapat dipastikan bahwa kalimat tersebut tergolong pasif karena pronomina personanya mengarah ke objek.
Contoh:
- Ikan ini milikku, setelah aku membelinya di pasar.
- Motormu aku pinjam dulu sebentar.
- Film itu ditontonnya berulang kali.
- Buku itu dibacanya berulang kali.
Baca juga: Pengertian Kalimat Majemuk, Ciri-Ciri, Jenis dan Contohnya
Cara Mengubah Kalimat Aktif menjadi Kalimat Pasif
Dengan memahami ciri-ciri kalimat aktif dan pasif di atas, kita bisa mengetahui bagaimana cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam bahasa Indonesia, yaitu:
- Subjek (S) dari objeknya (O) saling ditukar, maksudnya yang semula S jadi O (untuk merubah kalimat aktif menjadi pasif).
- Predikat yang berawalan me-, ber- diubah menjadi berawalan di-, ter-.
Berikut ini contoh kalimat aktif yang diubah menjadi kalimat pasif.
Kalimat aktif: Abang menonton televisi.
Kalimat pasif: Televisi ditonton oleh Abang.
Kalimat aktif: Ibu memasak ayam untuk sarapan.
Kalimat pasif: Ayam dimasak oleh ibu untuk sarapan.
Kalimat aktif: Bibi memetik buah mangga.
Kalimat pasif: Buah mangga dipetik oleh Bibi.
Kalimat aktif: Kucing peliharaan kami memakan ayam itu.
Kalimat pasif: Ayam itu dimakan kucing peliharaan kami.
Kalimat aktif: Polisi telah menangkap para bandit itu pada pukul delapan malam tadi.
Kalimat pasif: Para bandit itu ditangkap polisi pada pukul delapan malam tadi.
Di dalam bahasa Inggris, kalimat aktif bisa diubah dengan cara menukar pelaku, kemudian memakai to be yang sesuai dengan pelaku dan jenis tenses-nya. Selanjutnya, kata kerja yang dipakai diubah menjadi kata kerja ke-3 (ketiga).
Jenis-jenis Kalimat Aktif
Kalimat aktif dibagi kedalam empat kelompok yang berdasarkan hubungan antara predikat dengan objeknya.
1. Kalimat aktif transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan objek.
Contoh:
Pemerintah tengah mengembangkan industri mobil nasional.
S P O
Narapidana itu sudah mencuri sapi milik Pak Lurah dua kali.
S P O K
2. Kalimat aktif semitransitif
Kalimat aktif semitransitif adalah kalimat yang predikatnya memerlukan pelengkap.
Contoh:
Pengembangan industri nasional bergantung pada mutu SDM-nya.
S P Pel.
Usahanya hanya bermodalkan kejujuran dan keberanian.
S P Pel.
3. Kalimat aktif dwitransitif
Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat yang memerlukan objek dan pelengkap secara sekaligus.
Contoh:
Kakak meminjami kawannya sebuah buku.
S P O Pel.
4. Kalimat aktif intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang predikatnya tidak memerlukan objek ataupun pelengkap.
Contoh:
Ibu memasak di dapur.
S P Ket.
Ani bernyanyi.
S P
Jenis-Jenis Kalimat Pasif
Berdasarkan subjek dan predikatnya, jenis-jenis kalimat pasif dalam bahasa Indonesia dibedakan menjadi empat macam. Berdasarkan subjeknya, kalimat pasif dibagi menjadi kalimat pasif transitif dan intransitif. Sedangkan, berdasarkan predikatnya, kalimat pasif dibagi menjadi kalimat pasif tindakan dan keadaan. Berikut ini penjelasan setiap jenis/macam kalimat pasif tersebut.
1. Kalimat Pasif Transitif
Kalimat pasif transitif adalah kalimat yang memiliki objek. Biasanya berpola O-P-S atau O-P-S-K.
Contoh:
- Udin dipanggil Ucup dengan suara lantang.
- Tv baru dibeli oleh ayah.
- Baju kotor dicuci oleh ibu.
- Begal itu dihukum oleh polisi.
- Selokan dibersihkan para warga tadi pagi.
- Obat itu ditelan oleh Yani tanpa bantuan pisang.
- Komputer itu diperbaiki oleh temanku.
- Aku ditemani oleh ayah saat di rumah sakit.
- Es kacang ijo dijual oleh Bude Yanti.
- Tembok rumahku dicat oleh Mas Ari.
2. Kalimat Pasif Intransitif
Kalimat pasif intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki objek. Biasanya berpola S-P atau S-P-K.
Contoh:
- Ayam dijual di pasar.
- Padi dipanen tiga hari lagi.
- Pasar ini dibongkar secara paksa.
- Pintu dan jendela ditutup setiap malam.
- Kucingku tertabrak saat bermain di jalan.
- Kakak terpeleset di kamar mandi.
- Nenek dirawat di rumah sakit.
- Daging ayam itu dimasak tadi siang.
- Keluarga terkejut dengan kedatangan polisi di rumah.
- Adik terjatuh saat melewati kubangan air di jalan.
3. Kalimat Pasif Tindakan
Kalimat pasif tindakan adalah kalimat dengan predikatnya merupakan suatu tindakan atau kegiatan. Predikat yang dipakai dalam kalimat pasif ini biasanya berimbuhan di-, ke-, ter-, atau kata ganti.
Contoh:
- Kartun Tayo dilihat oleh banyak anak Indonesia.
- Baju bekasku diberikan kepada Anto.
- Motorku diperbaiki oleh montir handal di bengkel Santoso.
- Sapi dipotong saat Idu Adha.
- Gedung itu diresmikan oleh Presiden.
- Kami diusir dari kos-kosan.
- Bayi itu ditinggalkan di panti asuhan.
- Suratku dikirim oleh Yanto.
- Bajuku disetrika oleh ibu.
- Jambret itu dipukul warga hingga terkapar.
4. Kalimat Pasif Keadaan
Kalimat pasif keadaan adalah kalimat dengan predikatnya merupakan keadaan yang ada pada subjek. Predikat yang dipakai dalam kalimat pasif ini biasanya berimbuhan ke-an.
Contoh:
- Aku ketiduran di dalam bus hingga melewati jalan rumahku.
- Rumah Dian kemasukan maling kemarin malam.
- Aku merasa kepanasan walaupun sudah ada kipas angin.
- Aku keturunan keluarga kerajaan.
- Abdi ketagihan rokok sejak masuk SMA.
- Rahmad kecanduan bermain Mobile Legends.
- Ade selalu kesiangan bangun.
- Kemarin ayah kehujanan di jalan.
- Mic itu ketinggian untukku.
- Kami ketakutan sekali saat terjadi gempa bumi.
Baca juga: Kalimat Efektif: Pengertian, Ciri, Syarat-Syarat dan Contohnya
Cukup sekian dulu ya sobat pembahasan tentang Kalimat Aktif dan Pasif (Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya). SevenNesia pamit dulu. Semoga semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih. Jika ada kritik maupun saran bisa ditulis di kolom kementar.
Referensi :
dosenbahasa.com/jenis-jenis-kalimat-pasif
www.kitapunya.net/2015/11/cara-mengubah-kalimat-aktif-menjadi-kalimat-pasif.html
eprints.ums.ac.id/25167/9/02._Naskah_Publikasi.pdf
www.studiobelajar.com/kalimat-aktif-dan-pasif/
Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif Oleh Dwi Hartati, S. Pd
Thank you for visiting our site. We were delighted to have you come to this site. I hope you enjoy this site and feel happy everytime. Don't forget to visit this site next time..
Leave a Reply