3 Contoh Cerpen Pendek tentang Pendidikan – Membangun Karakter Anak Bangsa

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh😊

Bismillahirrahmanirrahim

Contoh Teks Cerpen – Pada materi lengkap ini kami membahas tentang contoh cerpen pendidikan membangun karakter anak bangsa.

Materi sebelumnya kita telah mengetahui pengertian cerpen, strukturnya, ciri-cirinya, beserta tujuan dan fungsi.

Untuk mengingatnya kembali, kami akan memaparkan sedikit mengenai teks cerpen ini.

Apa yang dimaksud dengan cerpen? Cerita pendek adalah suatu karya sastra yang menerangkan kisah yang isinya kehidupan seseorang yang diceritakan secara singkat yang berfokus pada suatu tokoh yang didalamnya terdapat permasalahan serta solusi dari masalah yang muncul.

Adapun struktur dari cerpen terdiri atas 6 bagian, yaitu sebagai berikut.

  • Abstrak: inti/ringkasan dari cerpen (setiap cerpen boleh tidak terdapat abstrak).
  • Orientasi: berkaitan dengan waktu, suasana dan tempat yang berkaitan dengan alur kisah dari cerpen.
  • Komplikasi: berisi urutan peristiwa yang dihubungkan dengan sebab dan akibat.
  • Evaluasi: struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks.
  • Resolusi: pada bagian ini, pengarang memberi solusi yang dialami tokoh.
  • Koda: terakhir, terdapat pelajaran atau nilai yang dapat diambil dari cerpen tersebut.

Untuk lebih lengkapnya bacalah terlebih dahulu artikel kami sebelumnya pada link paling bawah artikel ini

Berikut ini MateriBindo akan membagikan beberapa kumpulan contoh teks cerpen pendidikan terbaru beserta strukturnya.
3 Contoh Cerpen Pendidikan Membangun Karakter Anak Bangsa
Baca juga: Pengertian Cerpen dan Kaidahnya

#1 Contoh Lengkap Cerpen Pendidikan “Pertanyaan Misterius Ayah”

Hari ini ayah tidak berangkat kerja, dan Dani libur sekolah. Dani yang sedang mengerjakan prnya melihat ayahnya sedang sibuk memperbaiki sepeda motornya.

Lantas Dani mendekati ayahnya, “Ada yang bisa Dani bantu yah?”,tanyanya polos.

“Boleh-boleh”, jawab ayah.

Ayah banyak bercerita tentang sepeda motor pada Dani, Dani pun menikmatinya.

“Kalau sudah besar nanti kamu mau jadi apa?”, tanya ayah padanya.

“Aku ingin jadi pembalap yah, seperti Rossi”, jawab Dani spontan.

“Oh ya?, hebat kamu. Tapi pembalap harus tahu bagian yang terpenting dari motor, kamu tahu?”, tanya ayah.

Dani pun berfikir, apa ya yang paling penting?.

Pada keesokan harinya saat lagi sarapan, Dani menjawab pertanyaan yang diajukan ayah kemarin. Bagian terpenting dari sepeda motor adalah roda, karena tanpa adanya roda motor tidak bisa berjalan.

Mendengar jawaban dari Dani ayah berkata “Pintarnya, tapi sayangnya bukan itu”, jawab ayah.

Dani pun tidak menyerah, setiap hari ia selalu mencoba menjawabnya. Mungkin jawabannya adalah kunci, karena tanpa kunci, motor tidak bisa menyala.

Tapi ayah selalu berkata “Semakin hari semakin pintar ya, tapi jawabannya belum tepat”.

Dani masih belum menyerah. Sampai selesai liburan pun, sesekali ayah menanyakan pertanyaan itu, dan setiap Dani menjawab, pasti ayah berkata “Kamu sangat pintar, tapi jawabannya kurang tepat, terus dicoba ya”.

Karena terus seperti itu, lama-kelamaan Dani mulai bosan. Karena jawaban yang diberikannya belum tepat. Sampai saat ini, ayah tidak pernah mau memberikan jawaban yang sebenarnya. “Jangan kamu bosan jawabnya, karena ini pertanyaan sangat mudah, teruslah berusaha”, kata ayah setiap kali Dani mengeluh.

Sesudah Dani lulus SMP, Dani melanjutkan ke SMK dan mengambil jurusan otomotif. Dani pun menanyakan pada gurunya, apa bagian terpenting dari sepeda motor. Jawaban gurunya adalah Accu, karena motor takkan bisa menyala tanpa Accu.

Dani yakin jawabannya kali ini pasti benar. Sepulang sekolah sambil menunggu dijemput ayah, ia menanyakan pada teman-temannya, apa yang paling penting dari sepeda motor. Bermacam-macam jawaban yang ia dapatkan dari mereka, mulai dari mesin, busi, rem, lampu, sampai besin dan oli.

Saat diperjalanan Dani menjawab pertanyaan ayah, semua jawabannya yang telah ia dapatkan diceritakan pada ayahnya, namun tetap saja jawaban dari ayah “coba lagi”. Dani pun mulai berfikir ayah pasti mempermainkannya. Selama perjalanan ia tak berbicara sepatah katapun pada ayahnya.

Sampai disebuah lampu merah, mereka melihat seorang nenek bersama cucunya sedang mengemis. Ayah memberikan sejumlah uang sambil berkata “tolong berikan ini pada mereka, kita masih dibagi rezeki, kita harus saling berbagi”. Dani pun memberikan uang itu ke pengemis tersebut. Hatinya pun tersentuh melihatnya.

Malam harinya, diruang tamu ayah menyuruh Dani duduk didekatnya. Ayahnya menasehati Dani supaya jadi anak yang baik dan suka menolong. Dani pun mendengarkan dengan cermat.

“Jadi kamu benar-benar ingin tahu jawaban dari pertanyaan ayah?”, kata ayah secara tiba-tiba.

Dani pun bingung dan mengangguk, karena telah bosan dihantui pertanyaan misterius dari ayah
.
“Kamu tahu, diantara semua jawaban yang kamu berikan, memang tidak ada satupun yang salah, namun ayah ingin kamu belajar sesuatu dari pertanyaan ini. Kamu tahu, bagian terpenting dari sepeda motor adalah “sadel”, jawab ayah.

Dani terkejut. “Apa alasannya yah?”, tanyanya.

Ayah tersenyum dan berkata “Kau tahu kenapa?, karena dengan sadel, kita bisa membonceng dan berbagi kebahagiaan dengan siapa saja diatas sepeda motor kita. Seperti itu pula harusnya kita hidup, selalu berbagi ke sesama dan memberi selama kita masih diberi rezeki dan waktu untuk hidup di atas muka bumi ini”.

Sumber: alaminsam04lawliet.blogspot.com/2013/07/contoh-cerpen-pendidikan-karakter.html

#2 Contoh Cerpen Pendidikan Moral “Seseorang yang Memperjuangkan Cita-Citanya”

Ari berusia 17 tahun, ia berasal dari keluarga sederhana. Ia ingin mewujudkan cita-citanya dengan harapan ia mampu membuat kedua orangtua-nya bangga kepadanya.

Ari lulus SLTA diusianya menginjak 16 tahun. Keinginannya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi harus tertunda lantaran ia tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikannya. Demi mewujudkan harapannya ia rela malang melintang memperjuangkan cita-citanya tersebut.

Dengan kondisi keluarga yang pas-pasan, sulit bagi Ari untuk meminta orangtua-nya untuk membiayai pendidikannya di perguruan tinggi. Satu-satunya cara agar tetap bisa melanjutkan pendidikanya adalah dengan mencari biayanya sendiri.

Diusianya yang masih muda dan belum memiliki pengalaman kerja, tentunya sulit bagi Ari untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Namun, tidak membuat Ari patah arang. Ia terus berusaha memperjuangkan keinginannya.

Ia sadar bahwa pendidikan sangat penting. Ia terus berusaha untuk mencari pekerjaan dengan kondisinya yang kurang mendukung. Sudah berbulan-bulan mencari pekerjaan, namun belum menuai hasil. Namun ia tetap gigih dalam mendapatkan pekerjaan.

Sudah hampir memasuki satu tahun ia mencari kerja, ternyata ia belum mendapatkannya. Namun, ia adalah sosok remaja yang tangguh dan tidak kenal lelah. Terus berusahan dan mencari peluang. Setiap berita yang dia dapat langsung dimanfaatkan. Meski hasil yang didapat belum sesuai harapan, namun ia tetap berusaha.

Kegigihan Ari selama hampir setahun mencari pekerjaan akhirnya terbayar sudah. Ia lantas mendapatkan telepon dari sebuah perusahaan dimana tiga hari sebelumnya ia memasukkan lamaran. Informasi loker itu ia dapat dari koran. Pekerjaan yang selama ini ia nantikan akhirnya selangkah lagi ia dapatkan.

Ari mendapatkan panggilan interview. Ia diwawancarai oleh ka. Personalia tempat dimana ia memasukkan lamarannya. Hampir 30 menit sesi tanya jawab dengan kepala personalia tersebut.

Walaupun ia belum memiliki pengalaman kerja, namun Ari tetap bisa menjawab dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan oleh kabag personalia tersebut. 30 menit kemudian Ari keluar dari ruangan interview dan beranjak pulang.

Besoknya, kambar gembira pun datang. Ia mendapat kabar, bahwa ia diterima di perusahaan tersebut. Ari pun langsung diperintahkan masuk kerja pada keesokan harinya setelah mendapat konfirmasi diterima sebagai karyawan baru diperusahaan tersebut.

Sebulan ia bekerja bertepatan dengan pendaftaran mahasiswa baru. Ia pun mendaftarkan diri ke sebuah kampus swasta dan mengambil kelas malam karena siangnya ia pergi bekerja. Akhirnya ia pun berhasil merealisasikan cita-citanya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sumber: brainly.co.id/tugas/84150

#3 Contoh Cerpen Singkat Pendidikan “Ketika Adzan Subuh”

Ketika Adzan Subuh berkumandang di sekeliling rumah kecil di pinggiran desa, aku pun terbangun dengan mata yang masih mengantuk. Kusegerakan saja untuk mengambil air wudhu untuk mendirikan sholat.

Dengan sunyi pagi buta itu, aku merasakan suasana sepi yang terjadi setiap harinya. Ya, aku adalah anak yatim piatu yang tinggal di rumah kecil ini bersama dengan adik kecilku, kami selalu mencoba mencari pekerjaan dimana-mana seperti menjadi pembantu rumah tangga, mengamen atau menjadi tukang cuci baju ketika tetangga-tetangga ku meminta tolong.

Hembusan angin dingin yang melewatiku menyentuh kulitku, tak kusadari adik kecilkan bernama Bintang terbangun “Kak, bintang pusing, bintang gak sholat ya?” ucapnya sambil mengucel matanya.

Aku tersenyum tipis “Bintang, kita tidak punya siapa-siapa lagi, kita harus melaksanakan kewajiban kita harus tetap sholat dalam keadaan apapun karna hidup cuma sementara”, ucapku sambil membelai rambutnya.

Sumber: brainly.co.id/tugas/209142

Baca juga: Contoh Cerpen Persahabatan SD, SMP SMA – Sedih dan Menarik

Demikianlah artikel hari ini tentang 3 Contoh Cerpen Pendidikan Membangun Karakter Anak Bangsa. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terimakasih.

Thank you for visiting our site. We were delighted to have you come to this site. I hope you enjoy this site and feel happy everytime. Don't forget to visit this site next time..

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*