Debat (Pengertian, Struktur, Tata Cara, & Jenis-Jenis Debat)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh😊

Bismillahirrahmanirrahim

Hallo sahabat SevenNesia. Kali ini kami akan membahas materi tentang Debat. Apakah sobat sudah paham apa yang dimaksud dengan debat? Bagaimana struktur dan tata cara berdebat? dan apa saja jenis debat yang sobat ketahui. Oke untuk lebih jelasnya simak penjelasan kami berikut ini.

Teks debat merupakan materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas X (sepuluh) – Artikel membahas tentang pengertian debat, struktur, etika, ciri-ciri, unsur-unsur debat, jenis-jenis, tujuan dan tata cara debat beserta kaidah kebahasaannya.

Apakah kalian pernah menonton acara debat? Lalu, apa itu debat? Menurut KBBI debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat tentang suatu hal dengan saling memberikan alasan untuk mempertahankan pendapatnya masing-masing. Contohnya debat antara calon presiden Republik Indonesia.

Sedangkan pengertian debat menurut Wikipedia adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara kelompok maupun secara perorangan, dalam memutuskan dan mendiskusikan masalah dan perbedaan.

Setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan debat menurut KBBI dan Wikipedia. Selanjutnya kita akan membahas secara rinci tentang materi debat ini. Kami Materi Bindo akan menjelaskan hal-hal yang wajib kita bahas pada materi ini.

Hal pertama yang harus kita tahu yaitu pengertian debat secara umum dan menurut para ahli.

Contents

  1. Pengertian Debat
  2. Jenis-Jenis Debat
  3. Tujuan Debat
  4. Ciri-Ciri Debat
  5. Struktur Debat
  6. Unsur-Unsur Debat
  7. Kaidah Kebahasaan Debat
  8. Etika Debat
  9. Tata Cara Debat

Debat (Pengertian, Struktur, Tata Cara, & Jenis-Jenis Debat)

Pengertian Debat

Pengertian debat secara umum:

Debat adalah komunikasi antara dua pihak atau lebih yang didalamnya terdapat pribadi atau kelompok yang mendukung dan yang kontra bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan atau permasalahan yang timbul antara kedua belah pihak.

Adapun pengertian debat menurut para ahli:

1. Henry Guntur Tarigan

Debat merupakan suatu argumen untuk menentukan baik atau tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh satu pihak yang disebut pendukung atau afirmatif, dan disangkal, ditolak oleh pihak yang lain disebut penyangkal atau negatif. (Tarigan, 1984:86).

2. Dispodjojo

Debat adalah suatu proses komunikasi lisan, yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. (Dispodjojo, 1984:47).

3. Dori Wuwur

Debat adalah saling adu argumentasi antar perorangan atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan untuk salah satu pihak. (Retrorika 1991:120).

4. Kamdhi

Debat adalah suatu pertukaran atau pembahasan pendapat mengenai suatu pokok masalah dimana masing-masing orang memberikan alasan untuk mempertahankan pendapatnya. (1995:24-26).

Jenis-Jenis Debat

Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis debat? Menurut Tarigan dalam bukunya Berbicara Sebagai Keterampilan Bahasa (1984:90-92). Macam-macam debat terbagi berdasarkan bentuk, maksud dan metodenya maka dapat kita klasifikasikan atas kategori, sebagai berikut:

1. Debat Parlementer atau Majelis

Debat ini disebut Assembly or Parlementary Debating maksud dan tujuan dari debat ini adalah untuk memberi serta menambah dukungan bagi suatu Undang-Undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya pun berbicara mendukung atau menolak usul tersebut setelah mendapat ijin dari Majelis.

2. Debat Pemeriksaan Ulangan untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu

Debat ini disebut juga Cross-Exemanation Debating maksud dan tujuan debat ini adalah mengajukan serangkaian pertanyaan satu sama lain erat hubungannya, yang menyebabkan para individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak diperkokoh dan ditegakkan si penanya.

3. Debat Formal, Konvensional atau Pendidikan

Debat ini disebut juga Formal, Conventional, or Educational Debating maksud dan tujuan debat ini ialah memberi kesempatan untuk dua tim pembicara bisa mengemukakan kepada para pendengar sejumlah argumen yang menunjang atau membantah suatu usul.

Menurut Dispodjojo dalam bukunya Komunikasi Lisan (1984:48-60). Macam-macam debat berdasarkan bentuknya dibedakan atas:

1. Debat Tradisional

Debat bentuk ini banyak dilakukan diberbagai tempat, misalnya di dalam sebuah masyarakat atau suatu kelompok yang terdapat suatu permasalahan yang dipandang perlu untuk dibicarakan secara terbuka atau umum agar masyarakat dapat memahaminya dan bisa menentukan pendiriannya terhadap masalah tersebut.

2. Debat Berseling

Debat ini disebut juga The Cross-Examination Debate atau The Oregeon Plan of Debate. Pada debat ini setiap pembicara dari kelompok yang berbicara telah selesai, anggota dari kelompok lawan langsung diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terhadap uraian yang baru saja diutarakan oleh lawan bicara.

3. Debat Langsung

Debat ini disebut juga The Direct Clash Debate. Mempunyai dua ciri khusus yaitu (1) Kedua kelompok yang akan berdebat setelah mengutarakan pendapatnya mengenai judul debat menentukan masalah apa saja yang patut dibicarakan berhubungan dengan judul itu, bagaimaan urutan serta masalah yang akan diperdebatkan. (2) Dalam debat itu moderator menentukan penilaiannya terhadap kelompok mana yang menang dalam memperdebatkan masalah yang telah mereka setujui, setiap selesai memperdebatkan tiap-tiap masalah.

4. Debat Kelompok Terpisah

Debat ini disebut juga The Split Team Debate, dilakukan untuk perdebatan antar kelompok satu dengan yang lain, bisa juga antara sekolah dengan universitas, namun dalam pelaksanaannya debat kelompok itu dipisah-pisah. Berarti semua anggota dari kelompok mana saja yang menyetujui gagasan yang terumuskan dalam judul debat sama-sama membentuk satu kelompok yang dinamai Kelompok Pendukung, dan siapa saja yang tidak setuju dengan judul debat itu terkumpul menjadi satu dan membentuk Kelompok Penyanggah.

5. Debat dengan Menjegal

Debat ini juga disebut The Heckling Debate. Kenapa disebut demikian, karena setiap pembicara sewaktu mengutarakan pendapatnya dapat dipotong dengan pertanyaan oleh kelompok lawan, sesudah melampaui batas waktu bicara minimal yang telah ditentukan.

6. Debat Pemecahan Masalah

Debat jenis ini disebut dengan The Problem Soulving Debate. Kelompok debat ini dibedakan dengan nama seperti kelompok satu atau kelompok dua. Debat macam ini tidak ditemukan preposisi, apa itu preposisi? ialah suatu pernyataan yang harus dipertahankan atau diserang tetapi hanya terdapat suatu masalah yang tersusun, dalam bentuk kalimat tanya.

Sedangkan macam-macam debat menurut Dori Wuwur (1991: 121-123) adalah:

1. Debat Inggris

Terbagi atas dua macam yakni debat tertutup yang artinya setiap orang hanya berbicara satu kali, dan debat terbuka maksudnya orang dapat berbicara lebih dari satu kali. Setelah semua peserta selesai berbicara, kedua pembicara pertama dari masing-masing kelompok menyampaikan kata penutup.

2. Debat Amerika

Debat ini dilakukan oleh dua regu yang saling berhadapan, namun masing-masing regu menyiapkan tema atau judul melalui pengumpulan bahan secara teliti dan penyusunan argumentasi yang cermat.

Tujuan Debat

Apa tujuan debat itu? Berikut adalah penjelasannya.

  • Untuk melatih keberanian kita mengemukakan pendapat.
  • Untuk melatih siswa mematahkan pendapat dari lawannya.
  • Dapat meningkatkan kemampuan dalam merespon sesuatu masalah.
  • Untuk melatih siswa bersikap kritis terhadap teori yang telah diberikan lawan.
  • Lebih memantapkan pemahaman konsep terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.
  • Melatih murid untuk berani mengemukakan pendapatnya.

Ciri-ciri Debat

Sebutkan ciri-ciri debat? Adapun ciri-cirinya bisa kita ketahui sebagai berikut.

  • Adanya suatu proses saling mempertahankan argumen atau pendapat antara kedua belah pihak.
  • Adanya saling adu argumentasi atau pendapat untuk memperoleh kemenangan dalam debat.
  • Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang umumnya dilakukan oleh moderator.
  • Terdapat 2 sudut pandang, yakni affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif (pihak yang tidak menyetujui).
  • Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan tujuannya untuk menjatuhkan argumen pihak lawan.
  • Hasil debat dapat diperoleh melalui keputusan juri atau dilakukannya voting.

Struktur Debat

Struktur teks debat adalah sebagai berikut.

  1. Perkenalan harus dilakukan oleh masing masing kelompok atau tim (afirmasi, oposisi, dan netral).
  2. Penyampaian argumentasi. Dimulai dari tim pro, lalu tim kontra kemudian diakhiri oleh tim netral.
  3. Memulai debat yang merupakan hal utama. Masing-masing pihak harus menyampaikan argumentasi maupun sanggahan kepada lawan-lawannya.
  4. Kesimpulan merupakan hasil akhir dari debat yang sebelumnya diawali dengan penutup yang disampaikan oleh masing-masih kelompok.
  5. Keputusan diambil dari hasil voting, resolusi, mosi, keputusan juri dan lain sebagainya.

Unsur-Unsur Debat

Unsur-unsur debat dan penjelasan tugas masing-masing unsurnya.

Secara khusus

Dalam debat unsur subjektif sangat berpengaruh, artinya sering perasaan orang dan emosi lebih mendasari dalam suatu pandangan daripada fakta. Tidak jarang perdebatan sewaktu-waktu meruncing menjadi panas, khususnya dalam perdebatan ideologis.

Orang dengan mudah dikuasi oleh emosi dan tidak bisa berpikir secara rasional. Maka tak heran jika kedua belah pihak mulai bersikeras dan bersitegang mempertahankan pendapat atau gagasannya, meskipun secara objektif hal itu kurang penting (Kursus Kader Katolik, 1970:6).

Secara Umum

Unsur umum pada debat sama dengan unsur public speaking, namun ada beberapa perbedaan dalam debat yakni:

1. Materi/Tema Debat

  • Tema: ide pokok yang menjadi bahan dalam debat.
  • Tujuan: untuk meraih kemenangan, mempertahankan pendapat atau argumen.
  • Langkah-langkah: terdiri dari orientasi, pengumpulan fakta, pembahasan dan terakhir penyimpulan.
  • Tata tertib: peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dalam pelaksaan debat.

2. Personalia

  • Panitia: terdiri dari ketua, wakil, sekretaris, dan bendehara.
  • Moderator: orang yang mengatur debat berlangsung.
  • Pihak penyanggah: orang yang tidak setuju dengan pihak pendukung.
  • Pihak pendukung: orang yang setuju atau mendukung (pihak pro).
  • Juri: orang yang akan memberi penilaian pada saat debat.
  • Publik: orang yang mengikuti dengan seksama jalannya debat.
  • Penyedia dana: orang yang menyediakan dana untuk jalannya debat.
  • MC (Jika dibutuhkan): orang yang memandu acara dari awal hingga akhir.

3. Fasilitas

  • Lingkungan.
  • Ruang.
  • Sound System.
  • Media (OHP, sara dan prasarana).

Kaidah Kebahasaan Debat

Adapun kaidah kebahasaan dalam debat yaitu sebagai berikut.

  • Kalimat kompleks: yaitu kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu kata kerja.
  • Kata hubung: fungsinya menghubungkan kata untuk mengungkapkan fakta.
  • Kata rujukan: yang menunjukkan rujukan sebagai pemberi informasi.
  • Pilihan kata: memilih kata yang sesuai atau diksi untuk memperkuat argumen.

Etika Debat

Norma/etika dalam debat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Pengetahuan yang memadai tentang pokok pembicaraan.
  • Kemampuan atau kompetensi dalam menganalisis.
  • Apresiasi terhadap kebenaran fakta yang ada.
  • Kecakapan menemukan buah pikiran yang keliru dengan penalaran.
  • Keterampilan dalam pembuktian kesalahan.
  • Pertimbangan dalam persuasi.
  • Kelancaran, kekuatan, dan keterarahan dalam penyampaian pidato.
  • Mengerti tentang prinsip-prinsip argumentasi.

Tata Cara Debat

Tentukan tata cara debat pada sebuah lomba debat? Urutan tata cara debat yang baik yaitu sebagai berikut.

  1. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati kedua belah pihak.
  2. Pertanyaan yang akan diajukan sebaiknya disampaikan dengan cara yang profesional, tidak menghina, menguji lawan, maupun merendahkan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang pribadi lawan namun harus fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
  3. Mengajukan argumentasi dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan runtut.
  4. Dalam menyampaikan gagasan kita harus kenali dan pahami kelebihan dan kelemahan yang dimiliki lawan.
  5. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak, karena mengingat waktu yang diberikan terbatas.
  6. Memahami dengan baik mengenai kesalahan-kesalahan dalam berfikir terutama pada saat penyelesain masalah.
  7. Menyajikan gagasan/pendapat yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
  8. Membuat kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan tegas langsung menuju titik celah lawan.

Baca artikel terkait : Pengertian Debat Aktif

Oke, sekian dulu ya untuk artikel kali ini tentang Debat (Pengertian, Struktur, Tata Cara, & Jenis-Jenis Debat). Semoga bermanfaat bagi Anda. Terima kasih atas kunjungannya, dan semoga lain kali dapat berkunjung ke website ini lagi 🙂

Referensi:
https://kbbi.web.id/debat
https://id.wikipedia.org/wiki/Debat
https://brainly.co.id/
DEBAT
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/05/tujuan-ciri-ciri-dan-jenis-debat.html
https://www.sekutukeadilan.com/pengertian-debat-menurut-para-ahli-unsur-unsur-ciri-struktur-macam-jenis-dan-tata-cara/
http://forum.teropong.id/2017/08/09/pengertian-debat-unsur-unsur-ciri-ciri-dan-macam-macam-debat-serta-etika-dalam-berdebat/

Thank you for visiting our site. We were delighted to have you come to this site. I hope you enjoy this site and feel happy everytime. Don't forget to visit this site next time..

3 Trackbacks / Pingbacks

  1. Teknik dan Taktik Debat Aktif by SevenNesia – Materi Bhs Indon
  2. Debat Aktif (Tujuan, Unsur, Langkah-Langkahnya) – Materi Bhs Indon
  3. Teks Tantangan (Pengertian, Struktur, Ciri, & Contoh Teks Tantangan) - Materi Bhs Indon

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*